Daftar agenda kegiatan :
* Fun Bike ( sepeda santai )
* Napak tilas jejak pahlawan
* Giat partisipatif
PENCEMARAN udara di Indonesia, khususnya Jakarta telah mengalami tingkat yang mengkhawatirkan dibandingkan dengan standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).Hal itu diungkapkan staf ahli Menteri kehutanan bidang lingkungan, Yetti Rusli. "Pencemaran paling berat terjadi di Jakarta dibandingkan dengan Tokyo, Beijing, Seoul, Taipei, Bangkok, Kuala Lumpur, dan Manila," katanya pada seminar di Jakarta, awal pekan ini.
Seminar dan temu wartawan itu bertema "Inisiatif dan respon Indonesia terhadap fenomena perubahan iklim global" yang diselenggarakan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).
Berdasarkan data yang ada, jelasnya, total estimasi pollutant CO yang diestimasikan dari seluruh aktivitas di Kota Jakarta adalah sekitar 686,864 ton per-tahun atau 48,6 persen dari jumlah emisi lima pollutant.
Penyebab dari pencemaran udara di Jakarta itu sekitar 80 persen berasal dari sektor transportasi, dan 20 persen industri serta limbah domestik.
Sedangkan emisi karbon akibat deforestasi dan degradasi hutan sebesar 20 persen. "Kawasan hutan yang lebat dengan pepohonan dapat berperan sebagai "obat" untuk mengurangi emisi karbon (CO2) karena akan menyerap karbon sekitar 50 persen dari biomasa pohon," kata dia.(fir/ Tribun Timur)
Mau bagi-bagi cerita nih tentang sepeda.
Jaman sekarang sepeda sudah sedikit penggunaannya. Banyak orang telah beralih ke kendaraan bermotor. Katanya sih lebih cepat dan gak capek. Padahal kalau kita naik motor, kita menyumbang salah satu faktor penyebab pemanasan global yaitu karbondioksia atau bahasa trendnya CO2. Lebih parah lagi kita menghirup CO2 itu, dapat menyebabkan radang paru-paru, penyumbatan di otak, dan penyakit lainnya.
Nah…untuk mengatasi banyaknya orang berkendaraan bermotor, khususnya yang ada di Kabupaten Sinjai, beberapa orang yang peduli dengan pemanasan global membuat club yang namanya “PEDALS (Penggemar Sepeda Lama Sinjai)” perkumpulan ini mengkampanyekan “bike to work”, berarti kita bersepeda untuk pergi bekerja. Ini telah dilakukan oleh sebagian orang di
Fakta naik sepeda :
Ø Lebih santai
Ø Memang sih lebih capek, tapi capeknya hilang kalau lihat pemandangan bagus dijalan
Ø Tak terburu-buru dan lebih rileks
Ø Lebih hemat, gak perlu ngeluarin duit untuk bensin. Tapi terkadang perlu ngeluarin duit untuk yang diperut. He..he..
Ø Yang jelas lebih sehat
Klo Anda Ga Percaya Dengan Manfaat Tersebut Diatas, Silahkan Anda Coba Dulu Bersepeda, kami tunggu anda bergabung di PEDALS
Sepeda adalah alat transportasi yang dikenal di
Konon nenek moyang sepeda berasal dari Prancis. Sejak awal abad ke-18, alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede dikenal di negara tersebut. Kontruksinya pun masih sangat sederhana, karena belum menggunakan besi. Dengan model yang masih sangat “primit”, sepeda saat itu tidak menggunakan tongkat kemudi (setang), dan konstruksinya dari kayu.
Baron Karls Drais von Sauerbronn seorang pria Jerman. Atas dasar pengabdian kerjanya (penjaga hutan), dia menyempurnakan velocipede.
Sepeda modern mulai terbentuk pada tahun 1839, oleh seorang warga negara Skotlandia yang bernama Kirkpatrick MacMillan.
Sedangkan penyempurnaan sepeda di lakukan oleh Ernest Michaux, Prancis pada tahun 1855, dengan membuat pemberat engkol. Kesempurnaan Sepeda modern lebih diperkuat lagi oleh seorang warga Negara Prancis juga yang bernama Pierre Lalle ment pada tahun 1865, dimana dia memperkuat roda dengan menggunakan lingkaran besi disekelilingnya (pelek atau velg). Lellement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.
SINJAI -- Meski jauh dari keriuhan dan padatnya kendaraan bermesin yang menimbulkan polusi udara, sekelompok Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pengusaha di Kota Sinjai, tetap mengampanyekan program bike to work. Mereka tergabung dalam komunitas Penggemar Sepeda Lama Sinjai (Pedals).Komunitas ini berkumpul dan mengampanyekan bike to work setiap Jumat sore. Mereka memajang sepeda ontel mereka di depan Benteng Balangnipa Sinjai Utara atau tempat-tempat umum lainnya.
Salah seorang personel Pedals, Asdar Amal Darmawan menuturkan, saat ini komunitas mereka sudah beranggotakan 20 orang. Menurutnya, rata-rata sepeda ontel yang mereka koleksi sudah berusia 50-an tahun.Mereka berasal dari kalangan PNS dan pengusaha. "Mengayuh dan merawat sepeda Ontel ini punya seni tersendiri," ujar Asdar.(nto)